Budaya Politik (Kebudayaan Politik) menurut Almond dan Verb merupakan dimensi psikolog dari sistem politik. Maksudnya adalah budaya politik bukan lagi sebagai sebuah sistem normatif yang ada di luar masyarakat, melainkan kultur politik yang berkembang dan dipraktikan oleh suatu masyarakat tertentu.
Perbedaan budaya politik yang berkembang dalam masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
- Tingkat pendidikan masyarakat sebagai kunci utama perkembangan budata politik masyarakat.
- Tingkat ekonomi masyarakat yang artinya semakin tinggi tingkat ekonomi masyarakat maka partisipasi masyarakatpun semakin besar.
- Reformasi Politik (political will) yaitu semangat merevisi dan mengadopsi sistem politik yang lebih baik.
- Supremasi Hukum (Adanya penegakan hukum yang adil, independen, dan bebas)
- Media komunikasi yang independen (berfungsi sebagai kontrol sosial, bebas, dan mandiri)
Almond dan Verb mengemukakan bahwa budaya politik suatu masyarakat dihayati melalui kesadaran masyarakat akan pengetahuan, perasaan, dan evaluasi masyarakat tersebut berorientasi pada tiga orientasi sebgai berikut :
- Orientasi Kognitif , merupakan pengetahuan msyarakat tentang sistem politik, peran dan segala kewajibannya. Termasuk di dalamnya adalah pengetahuan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
- Orientasi afektif , merupakan perasaan masyarakat terhadap sistem politik dan perannya, serta para pelaksana dan penampilannya. Perasaan masyarakat tersebut bisa saja merupakan perasaan untuk menolak atau menerima sistem politik atau kebijakan yang dibuat.
- Orientasi evaluatif , merupakan keputusan masyarakat dan pendapat masyarakat tentang objek-objek politik secara tipikal melibatkan nilai moral yang ada dalam masyarakat dengan kriteria informasi dan persaan yang mereka miliki.
0 Response to "Pengertian Budaya Politik"
Posting Komentar